Untuk penyebarannya, semua penyakit memerlukan sumber infeksi, jalur atau
rute transmisi, dan pemaparan pada organisme hidup yang mudah terkena penyakit
tersebut Dengan demikian pengendalian penyakit harus didasarkan pada tindakan
penyembuhan penderita sakit, memutuskan mata rantai penularan penyakit dan
melindunmgi masyarakat yang dapat terkena penyakit tersebut. Tindakan-tindakan
teknis yang dilakukan dalam pengendalian penyakit ditekankan terutama pada
pemutusan mata rantai infeksi penyakit seperti penyakit yang berhubungan dengan
air. Untuk memutuskan mata rantainya harus dengan melakukan penanganan air
secara konfrehensip artinya harus dengan pengolahan secara sempurna. Sedangkan
untuk untuk melakukan tindakan-tindakan pengobatan (medis) harus mencari penderita-pendirita untuk
ditangani lebih lanjut.
Penyakit yang ditularkan oleh manusia (contagous)
adalah penyakit yang organisme pathogennya hidup dalam tubuh manusia dan hanya
dapat hidup dalam waktu yang singkat dalam lingkungan yang tidak cocok diluar
tubuh manusia. Jenis penyakit ditularkan secara langsung melalui kontak, droplet
infeksi (tetesan), atau cara-cara serupa lainnya. Sedangkan penyakit yang
penularannya bukan oleh manusia (non-contagious),
organisme pathogennya melewatkan siklus hidupnya sebagian di luar tubuh manusia
sehingga kontak langsung dengan penderita penyakit tersebut bukan merupakan
faktor yang menentukan.
Penyakit non-contagious mungkin
mencakup rute transmisi yang sederhana dengan pengembangan organisme penyebab
infeksi secara extracorporeal (di luar tubuh) yang terjadi di dalam air atau
tanah. Namun dalam kebanyakan kasus rute transmisi yang lebih kompleks dapat
terjadi dengan melibatkan suatu host semetara (intermediate) sebagai bagian perkembangannya parasit.
Dengan demikian akan menjadi penting untuk dikethui bahwa tindakan pengendalian
harus dikembangkan dengan cara mengetahui secara penuh tentang pola transmisi
dari suatu penyakit tersebut.
Bab
I Pendahuluan
Bab
II Konsep-Konsep Hidrologi
Bab
III Sumber-Sumber
Air dan Cara Pengukurannya
Bab IV Air
dan Kesehatan
BAB
V Penyakit
Zoonotik dan Manajemen Risiko
BAB
VI Prinsip
dan Cara Perbaikan Kualitas Air
Bab
VII Desinfeksi
Bab VIII Perencanaan Kebutuhan Air Bersih Perkotaan
dan Pedesaan
Bab IX Metode Pengambilan Sampel dan Analisis
Sederhana Kualitas Air
Bab
X Sistem
Ozonisasi Air Minum
Bab
XI Sistem Chlorinasi
Bab XII Teknologi
Pengolahan Air Bersih
Bab
XIII Dampak Pajanan Fluorida, Hydrogen Fluorida
dan Fluorine dalam Air Minum
Bab
XIV Pemanfaat Fosfat dalam Pengolahan Air Minum
Bab
XV Air Minum
Mineral dan Kesehatan
Judul : Aspek Kesehatan Penyediaan Air Minum
Penulis : Dr. Anwar Daud, SKM., M.Kes
Arif Atul Mahmudah Dullah, SKM., M.Kes
Tebal : 260 hal