Problem Transportasi kota makassar harus segera ada solusi.Jika tidak mau makassar menjadi kota macet di tahun-tahun mendatang. Angka Stress pengguna jalan raya di kota makassar diprediksi sangat tinggi. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kemacetan.
Kemacetan, adalah satu faktor yg menyebabkan emisi pencemar dari kendaraan bermotor mjd lebih tinggi dari keadaan normal. Misalnya, emisi timbal (Pb) dari bahan bakar kendaraan meningkat berkali lipat saat macet, dibandingkan saat arus lalu lintasnya normal
Timbal (Pb) yang banyak di udara, akan terhirup manusia & pengguna jalan. Dalam tubuh timbal terikat dengan Hb (Hemoglobin). Pb + Hb sangat potensial meningkatkan tekanan darah. Orang-orang menjadi mudah stress selama berkendara di jalan raya.
Bahan kimia di lingkungan, meski masih memenuhi ambang batas yang ditetapkan UU, tidak mutlak aman bagi kesehatan Efek-efek yang merugikan kesehatan akibat adanya bahan pencemar di
lingkungan bersifat terukur. Meski paradigma ini belum begitu populer. Tetapi, adanya zat asing di dalam jaringan tubuh, betapapun rendahnya, adalah
bukti bahwa telah terjadi pajanan yang menyebabkan tubuh mengalami tekanan.
Penanganan masalah lingkungan dan kesehatan tidak boleh lagi hanya dengan pendekatan "disease oriented".
"disease oriented", ada kasus penyakit yang terjadi, baru kita memikirkan pengobatan dan peyelesaian masalahnya
.
Penanganan masalah kesehatan kita, juga sudah HARUS memulai mengarah pada pendekatan "agent oriented". Ada bahan/zat yang memapari manusia, adalah masalah yang harus segera ditangani dan dicarikan solusinya, tanpa perlu menunggu terjadinya sakit terlebih dahulu.
Walau kadarnya rendah dan memenuhi nilai ambang batas menurut UU/PP,
banyak faktor yang menyebabkan efek bahan kimia memberikan efek berbeda pada orang yang berbeda. Terutama faktor-faktor yang terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan "kerentanan" individu. Misalnya daya tahan tubuh, status gizi, umur, dan seterusnya.
Itulah sebabnya, menurut saya, nilai ambang batas suatu zat di lingkungan
yang ditetapkan berdasarkan UU tidak memutlakkan bahwa zat tersebut aman bagi kesehatan manusia jika masih memenuhi nilai ambang batas yang ditetapkan. Belum lagi, tingkat kerentanan manusia akan semakin tinggi, akibat perubahan gaya hidup yang serba "manja", kurang olahraga dan status gizi yang kurang baik akibat konsumsi makanan "fast food".
Paradigma "agent oriented" sudah saatnya menjadi bagian dari pendekatan ilmiah yang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan dan kesehatan.
Sabtu, 21 September 2013
Paradigma Baru "Risiko Kesehatan & Lingkungan"
17.16
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar