Benteng, Pinrang, 2 Desember 2013
*Narasumber
*Program Pengembangan Ekoregion Sulawesi Maluku
Assalamu
alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…..
Tahun 2008 lalu, saya KKN di Pinrang ini,
tepatnya di Kelurahan Maccinae, Khususnya di Lingkungan Palia. Dan sejak tahun
2011 saya hampir 2 kali sebulan saya ke Pinrang....
Waktu saya KKN di Pinrang ini empat tahun lalu,
beberapa kali saya juga datang ke tempat ini, di Benteng ini.
Sebenarnya, bapak ibu menyadarinya atau tidak….
Saya merasakan ada yang berubah dari lingkungan
yang saat ini kita tempati….
Di kota Pinrang secara khusus, saya lihat
terjadi perkembangan yang cukup cepat, rumah-rumah semakin padat dan itu
isyarat bahwa jumlah penduduknya juga terus bertambah…
Lingkungan kita terus berubah, dan perubahan itu
ternyata mempengaruhi kehidupan kita secara langsung atau tidak langsung….kita
sadari atau tidak.
Sepanjang perjalanan ke sini, dan hampir begitu
setiap kali saya ke Pinrang, saya selalu mengamati kondisi “sungai” yang
melintasi kota ini. Situasinya sudah berubah dari empat tahun lalu….
Sekarang, Warna airnya sudah sangat berbeda
dengan empat tahu lalu, setiap kali saya datang ke sini saya selalu melihat
warna air sungai berwarna kuning kecokelatan…..
Warna tersebut adalah pertanda bahwa, air sungai
sudah tidak jernih lagi saat ini. Warna cokelat kekuningan ini adalah pertanda
bahwa air sungai yang melintas di sepanjang jalan ini banyak mengandung lumpur.
Lumpur itu dari mana? berasal dari hulu sungai.
Karena hulu sungai telah gundul, pohon-pohon sudah banyak yang ditebang. Air
hujan atau aliran sungai mengalir dengan membawa serta lumpur dari hulu sungai
karena tidak ada lag, tumbuhan atau pohon-pohon yang menahannya.
Dampaknya apa? Perlahan-lahan sungai akan menjadi
dangkal. Lalu, inilah yang bisa memicu terjadinya banjir. Karena daya tampung
sungai menjadi berkurang, maka ketika hujan, air akan meluap.
Kita tentu menyaksikan berita tentang banjir
Jakarta awal tahun kemarin….salah satu penyebab utamanya adalah karena
sungai-sungai telah dangkal.
Dangkalnya sungai juga bisa dikarenakan sampah
yang dibuang ke sungai. Terutama sampah plastik. Karena sampah plastik ini
susah hancurnya, jadi jika terjadi pembuangan yang terus menerus maka akan
terjadi penumpukan sampah di sungai, lalu terjadilah pendangkalan sungai.
Semakin banyak penduduk itu artinya jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin
banyak
Kota pinrang akan mulai mengalami sebagaimana
masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar pada umumnya. Saya kira, beberapa waktu
yang akan datang, Pinrang ini juga mengalami situasi yang tidak jauh beda dengan
apa yang di alami oleh Makassar sekarang dan nampaknya begitu.
Apakah sekarang sudah seperti itu? Percayalah,
beberapa tahun mendatang inilah yang akan terjadi. Jika tidak ada kesadaran
untuk segera melakukan upaya atau tindakan dalam rangka mencegah terjadinya
hal-hal tersebut.
Coba bapak ibu bandingkan situasi cuaca saat ini
dengan tahun-tahun lalu atau 5-10 tahun yang lalu. Sekarang ini, hampir
sepanjang hari dan bahkan malam hari udara menjadi begitu panas. Saat ini
mungkin di rumah-rumah kita, kita tidak lagi menemukan minyak yang membeku di
pagi hari.
Kira-kira bapak ibu tahu kenapa hal seperti itu
terjadi?
Itu karena suhu bumi kita terus meningkat…….
Kenapa suhu bumi terus meningkat…..?
Itu karena situasi bumi kita saat ini, adalah
seperti rumah kaca. Ini adalah istilah yang digunakan untuk situasi dimana,
ketika sinar matahari, yang mengandung panas, masuk ke dalam atmosfer bumi,
tapi sinar tersebut tidak bisa dipantulkan secara baik ke atmosfer karena
terhalang oleh gas-gas tertentu, yang kita sebut dengan gas rumah kaca.
Sehingga situasi bumi kita menjadi panas baik siang maupun malam hari.
Gas-gas itu sebenarnya ada di udara….tapi karena
beberapa sebab jumlah menjadi sangat banyak sehingga menyebabkan terjadi
peningkatan panas bumi. Misalnya:
1.
Pembakaran hutan, ini menghasilkan gas-gas itu
tadi
2.
Pembakaran sampah, sekam padi misalnya, saya
lihat pinrang in baru saja selesai panen padi dan sekarang masuk lagi persiapan
untuk musim tanam lagi
3.
Jenis sampah yang mudah busuk, misalnya sekam
padi dan lalu disinari panas terus menerus
Beberapa tahun mendatang, suhu bumi yang panas
ini diprediksi akan terus bertambah panas….bahkan Bandara Soekarno Hatta
menurut prediksi para ahli, tahun 2050 sudah akan digenangi air laut….dan saya
kira-kira beberapa pulau Pangkep akan terendam air laut….
Karena suhu bumi yang terus meningkat dan
menyebabkan es di kutub cair sehingga permukaan air laut meningkat….
Hutan-hutan yang semakin habis karena ditebang
pohonnya terus menambah panasnya bumi yang kita huni ini.
Bapak ibu pasti pahami, kalau kita tinggal
dibawah pohon pada siang hari, kita merasakan nyaman dan sejuk.
Jadi bisa bayangkan, jika pohon-pohon itu
semakin berkurang, aktivitas pembakaran sampah dan hutan yang terus menerus,
dst.
Sebenarnya banyak upaya sederhana yang bisa kita
lakukan untuk mencegah terjadi hal-hal tersebut di atas.
Misalnya pemanfaatan sekam padi menjadi briket.
Atau pengolahan sampah menjadi barang-barang kerajinan
yang memiliki nilai ekonomi.
Atau pengolahan limbah organik (dapur) menjadi
kompos.
Saya kira sekarang ini, Kota pinrang bersama
Luwu utara menjadi bagian dari kabupaten percontohan untuk masalah lingkungan
ini.
Itu artinya dukungan pemerintah pasti sangat
besar.
0 komentar:
Posting Komentar